Aurora Borealis kuning ijo di Kanada |
Nama Aurora Borealis diambil dari Dewi Fajar Romawi bernama Aurora dan Boreas yang berarti angin utara dalam bahasa Yunani. Nama tersebut dikemukakan Pierre Gessendi, ilmuwan asal Prancis pada tahun 1961. Kemunculan Aurora Borealis biasanya terjadi antara bulan September hingga Oktober dan Maret hingga April tahun berjalan.
Sejumlah besar negara di dunia juga kerap akan tampak aurora, di antaranya Norwegia, Rusia, Finlandia, Kanada bagian utara, Alaska dan AS bagian Utara.
Proses terbentuknya Aurora, karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari yang disebut dengan plasma. Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi, maka terbentuklah plasma.
Plasma ini dipancarkan matahari ke segala arah (biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari, pancaran plasma bertambah), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi (gejala ini disebut “angin matahari”/solar wind), saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron, sehingga memendarkan warna yang indah.
Fenomena aurora terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). Karena yang berperan adalah medan magnet, makanya di bumi aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya dan sangat jarang terjadi di daerah khatulistiwa.
Cahaya kutub terjadi karena adanya aliran partikel energi tinggi dari matahari yang memasuki kawasan kutub-kutub medan magnet bumi. Gangguan pada medan magnet bumi ini dinamakan magnetic storm (badai magnet).
Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.
Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis (di kutub utara) dan Aurora Australis (di kutub selatan).